Jumat, 24 Oktober 2008

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN OPERATOR SHAWING COMPUTER BAGIAN PRODUKSI PADA PT.PRIMARINDO ASIA INFRASTRUKTUR Tbk DI B

Alamat : http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_muhaimin.pdf

Judul : HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN OPERATOR SHAWING COMPUTER BAGIAN PRODUKSI PADA PT.PRIMARINDO ASIA INFRASTRUKTUR Tbk DI BANDUNG

Tahun : 2004

Topik : Pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja terhadap disiplin kerja

ANALISIS

Yang melatar belakangi peneliti untuk menulis jurnal ini adalah terdapatnya masalah pada Karyawan Operator Shawing Computer Bagian Produksi Pada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk Di Bandung dalam hal memproduksi barang (mengalami penurunan produktivitas) dan dalam hal kepuasan kerja terhadap disiplin kerja karyawan, sehingga perusahaan tidak mampu memenuhi target yang telah direncanakan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja atas kinerja Karyawan Operator Shawing Computer Bagian Produksi Pada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk Di Bandung. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai masukan kepada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk Di Bandung dalam menentukan langkah-langkah peningkatan produktivitas karyawan.

Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasional; dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Sperman (rs), aspek kepuasan kerja (aspek Hygiene factor dan aspek motivator factor).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil uji terhadap hipotesis penelitian dengan menggunakan uji korelasional Spearman Rank (rs), dirangkum pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1

Hasil Pengujian Kepuasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

Kriteria Pengujian

Tolak Ho, jika T hitung > T tabel

Dengan α = 0,05 dk = n-2

Variabel

Hasil Pengujian

Kesimpulan

X dan Y

rs = 0,620

t hit = 4.99

t tab = 1,684

Karena t-hit > t-tab

Maka Ho ditolak

Dari Tabel 1 diperoleh rs = 0620 dan t hit = 4,99. Hasil tersebut menunjukkan bahwa t hit > tab (4,99 > 1.684). Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja karyawan dengan disiplin kerja karyawan pada bagian shawing di PT Primarindo Asia Infrastucture Tbk Bandung. Semakin tinggi kepuasan kerja karyawan, maka semakin baik disiplin kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja karyawan, maka semakin buruk disiplin kerja karyawan.

Dari hasil uji korelasional di atas, dapat diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 38.4% (d

= rs2 x 100%). Koefisien determinasi tersebut menunjukkan seberapa besar sumbangan variabel bebas (kepuasan kerja) terhadap variabel tergantung (disiplin kerja). Hal ini berarti bahwa kontribusi kepuasan kerja terhadap disiplin kerja sebesar 38.5%; dan terdapat 61,5% variansi lain, di luar kepuasan kerja dan tidak dinyatakan dalam penelitian ini, yang mempengaruhi disiplin kerja.

Kemudian tentang hubungan antara kepuasan kerja (aspek Hygiene factor) di peroleh rs = 0,534 dan t hit = 3,99, artinya t-hit >t-tab ( 3,99 >1,684 ). Terhadap hubungan antara aspek hygiene factor dari aspek kepuasan kerja dengan disiplin kerja, didapat d = 28,5. Hal ini berarti aspek hygiene factor memberikan kontribusi sebesar 28,5 %. Dan keterkaitan hubungan antara kepuasan kerja (aspek motivator factor) dengan disiplin kerja diperoleh rs = 0,620 dan t-hit = 4,99. Karena t-hit > t-tab ( 4,99 > 1,684 ) maka terdapat hubungan antara aspek motivator factor dari kepuasan kerja dengan disiplin kerja. Serta didapat d sebesar 38,4, hal ini berarti aspek motivator factor memberikan kontribusi sebesar 38,4 % terhadap disiplin kerja karyawan.

Dari hasil penelitian ini ternyata aspek kepuasan kerja baik aspek hygiene factor maupun aspek motivator factor mempunyai korelasi dengan aspek disiplin kerja.

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Alamat : http://eprints.ums.ac.id/146/1/TONI_LISYANTO.pdf

Judul : PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Topik : Pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja terhadap disiplin kerja

ANALISIS

Yang melatar belakangi peneliti untuk menulis jurnal ini adalah terdapatnya masalah pada penyelenggaraan PDAM Kota Surakarta. Berhasil atau tidaknya penyelenggaraan PDAM sangat dipengaruhi oleh faktor manusianya, yaitu pegawai PDAM yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan, seperti : Motivasi, kepuasan kerja dan disiplin kerja bagi seluruh karyawan PDAM Kota Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh motivasi, kepuasan dan disiplin kerja atas kinerja pegawai di Kantor PDAM Kota Surakarta dan juga penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai masukan kepada Kantor PDAM Surakarta dalam menentukan langkah-langkah peningkatan mutu Sumber Daya Manusia.

Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan cara menyurvei karyawan/pegawai di Kantor PDAM Kota Surakarta dan juga dengan menggunakan teknik penentuan Subjek Penelitian (populasi,sampling dan sample), Data Penelitian (data kinerja, data motivasi;kepuasan;disiplin), teknik pengumpulan data dan teknik analisis (uji statistik: uji koefisien regresi parsial; uji ketepatan model (uji F, koefisien determinasi), uji asuransi klasik: uji normalitas; uji autokorelasi; uji heteroskedastisitas; multikolineritas).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Pengujian Instrumen

Dalam Pengujian Instrumen terdapat Instrumen Motivasi, Instrumen Kepuasan Kerja dan Instrumen Disiplin Kerja. Hasil pengujian dari ketiga Instrumen tersebut diperoleh hasil R-alpha (0,9057) > R-tabel (0,176). Artinya Instrumen Motivasi, Instrumen Kepuasan Kerja dan Instrumen Disiplin Kerja telah memenuhi kriteria persyaratan instrumen yang baik, yaitu valid dan reliabel.

2. Analisis Data

a. Deskripsi Data

1. Variabel Motivasi

Dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu skor motivasi rendah, sedang dan tinggi. Kelas skor motivasi rendah antara 21-34 sebanyak 40 responden atau 33,33 %, kelas skor motivasi sedang antara 35-45 sebanyak 36 responden atau 30,00 %, sementara skor motivasi tinggi antara 46-49 sebanyak 44 responden atau 36,67 %.

2. Variabel Kepuasan Kerja

Dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu skor kepuasan kerja rendah, sedang dan tinggi. Kelas skor kepuasan kerja rendah antara 18-20 sebanyak 44 responden atau 36,67 %, kelas skor kepuasan kerja sedang antara 21-41 sebanyak 33 responden atau 27,50 %, sementara skor kepuasan kerja tinggi antara 42-45 sebanyak 43 responden atau 35,83 %.

3. Variabel Disiplin Kerja

Dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu skor disiplin kerja rendah, sedang dan tinggi. Kelas skor disiplin kerja rendah antara 30-46 sebanyak 43 responden atau 35,83 %, kelas skor disiplin kerja sedang antara 47-67 sebanyak 37 responden atau 30,83 %, sementara skor disiplin kerja tinggi antara 68-75 sebanyak 40 responden atau 33,33 %.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

1. Interpretasi dan Uji Statistik

Hasil regresi variabel motivasi 0,160 (motivasi meningkat 1 skor, maka kinerja pegawai meningkat 0,160 skor). Regresi variabel kepuasan kerja 0,298 (maka kepuasan kerja meningkat 0,298 skor). Regresi variabel disiplin kerja 0,118 (disiplin kerja meningkat 1 skor, maka kinerja meningkat 1,139 skor).

2. Interpretasi Uji-t

T-tabel variabel motivasi=3,133, kepuasan kerja=5,800 dan disiplin kerja=3,395, sedangkan besaran nilai t-tabel pada tingkat signifikan=1% adalah 2,326.

3. Uji Ketetapan Model (Goodness of Fit)

a. Uji F. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai t-hitung=625,221 dan tingkat signifikan=0,000 maka 3 variabel: Motivasi, Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja sudah tepat.

b. Uji Koefisien Determinasi (R²). Hasilnya diperoleh sebesar 0,942 (94,2%).

c. Uji Asumsi Klasik :

1. Uji Normalitas. Perhitungannya dengan Jarque Berra (JB)=7,846.Jadi JB > 9,2.

2. Uji Heteroskedastisitas. R²=0,041 dan N=120,sehingga 0,041x120=4,92 (standard error).

3. Uji Autokorelasi. Hasil analisisnya=1,793, maka data tidak terjadi autokorelasi.

4. Uji Multikonearitas. Berdasarkan asumsi R1²