Alamat : http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_muhaimin.pdf
Judul : HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN OPERATOR SHAWING COMPUTER BAGIAN PRODUKSI PADA PT.PRIMARINDO ASIA INFRASTRUKTUR Tbk DI
Tahun : 2004
Topik : Pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja terhadap disiplin kerja
ANALISIS
Yang melatar belakangi peneliti untuk menulis jurnal ini adalah terdapatnya masalah pada Karyawan Operator Shawing Computer Bagian Produksi Pada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk Di Bandung dalam hal memproduksi barang (mengalami penurunan produktivitas) dan dalam hal kepuasan kerja terhadap disiplin kerja karyawan, sehingga perusahaan tidak mampu memenuhi target yang telah direncanakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja atas kinerja Karyawan Operator Shawing Computer Bagian Produksi Pada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk Di Bandung. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai masukan kepada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk Di Bandung dalam menentukan langkah-langkah peningkatan produktivitas karyawan.
Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasional; dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Sperman (rs), aspek kepuasan kerja (aspek Hygiene factor dan aspek motivator factor).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil uji terhadap hipotesis penelitian dengan menggunakan uji korelasional Spearman Rank (rs), dirangkum pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1
Hasil Pengujian Kepuasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan
Kriteria Pengujian Tolak Ho, jika T hitung > T tabel Dengan α = 0,05 dk = n-2 | ||
Variabel | Hasil Pengujian | Kesimpulan |
X dan Y | rs = 0,620 t hit = 4.99 t tab = 1,684 | Karena t-hit > t-tab Maka Ho ditolak |
Dari Tabel 1 diperoleh rs = 0620 dan t hit = 4,99. Hasil tersebut menunjukkan bahwa t hit > tab (4,99 > 1.684). Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja karyawan dengan disiplin kerja karyawan pada bagian shawing di PT Primarindo Asia Infrastucture Tbk Bandung. Semakin tinggi kepuasan kerja karyawan, maka semakin baik disiplin kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja karyawan, maka semakin buruk disiplin kerja karyawan.
Dari hasil uji korelasional di atas, dapat diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 38.4% (d
= rs2 x 100%). Koefisien determinasi tersebut menunjukkan seberapa besar sumbangan variabel bebas (kepuasan kerja) terhadap variabel tergantung (disiplin kerja). Hal ini berarti bahwa kontribusi kepuasan kerja terhadap disiplin kerja sebesar 38.5%; dan terdapat 61,5% variansi lain, di luar kepuasan kerja dan tidak dinyatakan dalam penelitian ini, yang mempengaruhi disiplin kerja.
Kemudian tentang hubungan antara kepuasan kerja (aspek Hygiene factor) di peroleh rs = 0,534 dan t hit = 3,99, artinya t-hit >t-tab ( 3,99 >1,684 ). Terhadap hubungan antara aspek hygiene factor dari aspek kepuasan kerja dengan disiplin kerja, didapat d = 28,5. Hal ini berarti aspek hygiene factor memberikan kontribusi sebesar 28,5 %. Dan keterkaitan hubungan antara kepuasan kerja (aspek motivator factor) dengan disiplin kerja diperoleh rs = 0,620 dan t-hit = 4,99. Karena t-hit > t-tab ( 4,99 > 1,684 ) maka terdapat hubungan antara aspek motivator factor dari kepuasan kerja dengan disiplin kerja. Serta didapat d sebesar 38,4, hal ini berarti aspek motivator factor memberikan kontribusi sebesar 38,4 % terhadap disiplin kerja karyawan.
Dari hasil penelitian ini ternyata aspek kepuasan kerja baik aspek hygiene factor maupun aspek motivator factor mempunyai korelasi dengan aspek disiplin kerja.