BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah pengetahuan yang dimiliki, karena pengetahuan menjadi sumber daya utama pembangunan nasional. Sehingga menempatkan pelayanan pendidikan dan pelatihan pada posisi yang menentukan, karna manusia yang berpengetahuan adalah keluaran dari suatu system pendidikan atau pelatihan.
Internet merupakan salah satu media dalam memperoleh informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dalam bidang Teknologi Informasi. Universitas Gunadarma sebagai salah satu perguruan tinggi sangat memperhatikan hal tersebut dalam membina serta melatih mahasiswa yang merupakan misinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pelayanan yang diberikan pada umumnya ditujukan untuk kebutuhan mahasiswa.
Dengan adanya fasilitas tersebut sudah tentu adanya kepuasan dan ketidak puasan terhadap pelayanan yang dapat menjadi pembangun atau perusak pada suatu sistem. Oleh karena itu, diperlukan suara dari mahasiswa selaku pengguna yang dapat menyuarakan aspirasinya dalam memperbaiki kualitas pelayanan Internet Lounge.
Kepuasan konsumen sendiri diartikan sebagai suatu keadaan dimana harapan konsumen terhadap suatu jasa sesuai dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen tersebut tentang kemampuan jasa tersebut. Jika jasa tersebut jauh dibawah harapan konsumen maka ia akan kecewa. Sebaliknya jika jasa tersebut memenuhi harapan konsumen, maka ia akan senang. Harapan-harapan konsumen ini dapat diketahui dari pengalaman mereka sendiri saat menggunakan jasa tersebut,
Sesuai definisi dari Kottler, jasa adalah suatu yang tidak berwujud dan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. ( Kotler 2003 : 444 )
” Any act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything“
Pembahasan tentang kualitas jasa merupakan sesuatu yang kompleks karena penilaian kualitas jasa berbeda dengan penilaian terhadap kualitas produk, terutama karena sifatnya yang tidak nyata (intangible) dan pola produksi serta konsumsinya yang berjalan secara simultan. Disamping perbedaan karakteristik ini, dalam penilaian kualitas jasa, konsumen terlibat secara langsung serta ikut di dalam proses jasa tersebut, sehingga yang dimaksud dengan kualitas jasa adalah bagaimana tanggapan konsumen terhadap jasa yang dikonsumsi atau yang dirasakan (Jasfar 2002 : 62)
Universitas Gunadarma selalu berusaha untuk melayani dengan baik dalam segala kebutuhan mahasiswa, dengan harapan mahasiswa merasa terpuaskan. Pelayanan yang baik juga dapat membentuk sebuah citra yang baik bagi Universitas Gunadarma, dimana akan memberikan dampak yang baik dalam berkompetisi dengan universitas swasta lainnya.Hal yang dilakukan Universitas Gunadarma adalah penyediaan jasa internet secara gratis untuk kalangan mahasiswa yang dikenal dengan Internet Lounge.
Faktor masalah tersebut yang perlu diperhatikan dalam peningkatan fasilitas internet diantaranya waktu pemakaian, fasilitas, pelayanan, keamanan dan kecepatan browsing. Dalam memberikan layanan kepada mahasiswa, kualitas layanan Internet Lounge perlu diteliti secara berkesinambungan.
Sehubungan dengan hal diatas, maka kami bermaksud untuk membahas riset penelitian ini yang berjudul ” Pengaruh Fasilitas Internet Lounge terhadap minat berkunjung mahasiswa”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan judul dan uraian diatas maka perumusan masalah sebagai berikut:
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi minat kunjungan mahasiswa terhadap fasilitas Internet Lounge Universitas Gunadarma?
1.3 Batasan Masalah
Atas dasar latar belakang serta rumusan masalah maka penulis membatasi masalah dalam penulisan ini. Adapun batasan masalah yang akan dibahas yaitu minat kunjungan mahasiswa terhadap fasilitas Internet Lounge. Kuesioner dibagikan pada 20 sampel/responden dengan jumlah pertanyaan adalah 7 variabel. Penyebaran kuesioner dilakukan pada minggu ketiga bulan Oktober tanggal 23 Oktober 2008.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan riset ini adalah
1. Mengetahui tingkat minat kunjungan mahasiswa terhadap fasilitas Internet Lounge yang disediakan Universitas Gunadarma.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat kunjungan mahasiswa terhadap fasilitas Internet Lounge.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan analisis tingkat kepuasan mahasiswa.
2. Bagi Universitas Gunadarma, dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan Internet Lounge.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Cara Memuaskan Pengunjung
Ada empat tahap dalam pemulihan jasa dalam memuaskan keluhan pelanggan, yakni:
1. Mengindentifikasi kegagalan jasa
Hambatan terbesar dalam upaya pemulihan jasa adalah fakta bahwa hanya sekitar 5-10% dari pengunjung yang tidak puas yang melakukan komplain, sebagian besar mereka justru memilih tidak akan menggunakan kembali. Untuk mengatasi hambatan tersebut, dibutuhkan beberapa pendekatan diantaranya:
a. Mengomunikasikan pentingnya Pemulihan Jasa.
Pemulihan jasa berkaitan erat dengan upaya mewujudkan kepuasan pengunjung dan meningkatkan relasi dengan pengunjung.
b. Melatih pengunjung mengenai cara menyampaikan komplain.
c. Memanfaatkan dukungan.
Untuk memudahkan dalam melakukan komplain, Internet Lounge menggunakan tempat kotak dan saran untuk menampung keluhan dari pengunjung.
2. Pemecahan Masalah Pengunjung.
Ada beberapa cara untuk memuwujudkan pemecahan masalah, yakni:
a. Memberikan hasil yang adil.
Bila terjadi kegagalan jasa, pengunjung berharap ada kompesasinya. Bentuknya bisa berwujud permohonan maaf.
b. Menyediakan proses yang adil.
Prosedur yang adil mencakup tiga elemen penting, yakni:
1. Internet Lounge mengemban tanggung jawab atas kegagalan jasa.
2. Setiap komplain ditangani dengan cepat.
3. Adanya sistem yang fleksibel dan mempertimbangkan pula situasi individual serta masukkan dari pengunjung mengenai pelayanan yang diberikan.
c. Merealisasikan interaksi yang adil
Perilaku relasi antar pribadi yang adil meliputi kesopanan, perhatian dan kejujuran, penjelasan atas kegagalan jasa yang terjadi dan usaha yang tulus dalam memecahkan masalah yang dihadapi pengunjung.
3. Komunikasi dan Klasifikasi Kegagalan Jasa.
Situasi yang menyebabkan kegagalan jasa yang disebabkan oleh dua factor yaitu:
a. Penjaga Internet Lounge kurang perhatian dalam mendengarkan uraian pengunjung mengenai masalah yang terjadi.
b. Banyak komplain tidak pernah ditangani.
4. Integrasi data dan penyempurnaan jasa keseluruhan
Pada umumnya pengunjung cenderung hanya ingin menyampaikan komplain mengenai masalah-masalah yang mereka persepsikan penting. Akan tetapi, pengunjung jarang sekali melakukan komplain manakala terjadi kegagalan jasa. Implikasinya, Internet Lounge yang ingin menyempurnakan kualitas jasanya harus mengupayakan sumber informasi. Upaya yang dapat diambil untuk mendapat informasi adalah sebagai berikut:
- Mengumpulkan data kualitas jasa
- Mendistribusikan data
- Investasi dalam penyempurnaan kualitas.
Menurut Parasuraman dkk. (1985), di dalam Fitzsimmons (2006), ada lima dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas jasa, yaitu bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati. Kemudian kelima dimensi ini dijabarkan dalam atribut yang totalnya berjumlah 22 atribut. Namun tidak ada keharusan perusahaan untuk menggunakan 22 atribut yang dikembangkan oleh Parasuraman dkk. (1985). Bukti langsung meliputi fasilitas fisik, peralatan, penampilan karyawan, dan materi promosi. Penting bagi suatu perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh aspek bukti langsung yang paling tepat, yaitu masih memberikan impresi yang positif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan, tetapi tidak menyebabkan harapan pelanggan yang terlalu tinggi.
2.1.2 Pengukuran Tingkat Kepuasan
Tidak ada satupun ukuran tunggal terbaik mengenai kepuasan pengunjung yang disepakati secara univerasal. Meskipun demikian, ditengah beragamnya cara mengukur kepuasan pengunjung, terdapat kesamaan paling tidak dalam enam konsep inti mengenai objek pengukura sebagai berikut:
1. Kepuasan pengunjung kesuluruhan.
Cara mengukurnya adalah langsung menanyakan kepada pengunjung seberapa puas mereka dengan fasilitas atau jasa.
2. Dimensi kepuasan pengunjung
Dalam mengumpulkan komponen-komponen ada empat langkah, yaitu:
- Mengindentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan pengunjung.
- Pengunjung menilai fasilitas/jasa berdasarkan item-item spesifik, seperti fasilitas pelayanan.
- Pengunjung menilai fasilitas/jasa pesaing berdasarkan item-item spesifik yang sama.
- Pengunjung untuk menentukan dimensi-dimensi yang menurut mereka paling penting dalam menilai kepuasan pengunjung keseluruhan.
3. Konfirmasi harapan.
Kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan berdasarkan kesesuaian/ ketidaksesuaian antara harapan pengunjung dengan kinerja actual fasilitas/jasa pada sejumlah atribut atau dimensi penting.
2.2. Pengertian Kualitas Pelayanan.
2.2.1. Kualitas Pelayanan
Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan fasilitas atau kinerja merupakan bagian utama strategi Internet Lounge dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan. Keunggulan suatu fasilitas/jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan pengunjung.
2.2.2. Mengelola kualitas jasa.
Suatu cara Internet Lounge untuk tetap unggul bersaing adalah memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi secara konsisten. Harapan pengunjung dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut ke mulut.
Adapun model dibawah ini mengidentifikasikan lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu:
1. Kesenjangan antara harapan pengguna dan persepsi manajemen. Manajemen tidak selalu mamahami benar apa yang menjadi keinginan pengunjung.
2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa. Manajemen mungkin benar dalam memahami keinginan pengunjung, tetapi tidak menetapkan standar pelaksanaan yang spesifik.
3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian pesan jasa. Para personil mungkin tidak terlatih baik dan tidak mampu memenuhi standar.
4. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasikan eksternal. Harapan pengunjung dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat Internet Lounge.
5. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan. Terjadi bila pengunjung mengukur kinerja Internet Lounge dengan cara yang berbeda dan memiliki persepsi yang keliru mengenai kualitas jasa.
Menurut Aritonang (2005), ada beberapa cara untuk dijadikan dasar dalam menentukan atribut atau dimensi yang diprioritaskan untuk diperbaiki di waktu mendatang berdasarkan data kepuas-an pelanggan yang diperoleh. Cara itu di antaranya penggunaan skor kesenjangan dan kuadran.
Menurut Husein Umar (2000), diagram kartesius merupakan alat analisis yang digunakan untuk menentukan strategi peningkatan pelayanan dengan melihat hubungan kinerja atau tingkat pelaksanaan pelayanan yang dilakukan oleh pihak perusahaan dengan kepuasan yang diharapkan oleh pelanggan. Diagram kartesius merupakan bangunan yang terdiri dari 4 bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik x rata-rata dan y rata-rata. Titik x rata-rata merupakan nilai skor rata-rata dari tingkat pelaksanaan atau kepuasan pelanggan seluruh faktor/atribut. Titik y rata-rata merupakan nilai skor rata-rata dari tingkat kepentingan seluruh faktor yang memengaruhi kepuasan pelanggan. Kuadran A, B, C dan D menunjukkan tingkat prioritas atribut. Kuadran A, menunjukkan prioritas atribut yang dianggap penting dan perlu diperbaiki. Kuadran B, menunjukkan prioritas atribut yang dianggap penting dan perlu dipertahankan karena pelanggan dianggap telah terpuaskan. Kuadran C, menunjukkan prioritas atribut yang dianggap kurang penting tetapi tingkat kepuasan konsumen cukup baik. Kuadran D, menunjukkan prioritas atribut yang kurang dianggap penting tetapi tingkat kepuasan konsumen sangat puas.
2.3. PENELITIAN SEJENIS
Judul :Analisis kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan PSMA ON-LINE pada Universitas Gunadarma
Tahun : 2007
Nama Pengarang : Roland Tanggu Ndendo dan Hotniar Siringoringo
HASIL PENELITIAN;
Kepuasan pelanggan pada kelima dimensi kualitas pelayanan PSMA On-line dianggap belum cukup baik. Hal ini mengindikasikan bahwa pelanggan belum terpuaskan dengan sistem pelayanan yang ada saat ini. Atribut pelayanan yang perlu dilakukan perbaikan adalah ketepatan PSMA On-line mengawali kegiatan pelayanan pada pukul 09.00 WIB, ketepatan karyawan PSMA On-line istirahat dari pukul 12.00 s/d 13.30 WIB, area ruangan pengisian KRS, area ruangan pembuatan KTM, kenyamanan fasilitas AC pada tempat pembuatan KTM, kejelasan pengeras suara pada PSMA On-line didengar oleh mahasiswa, kecukupan waktu tambahan yang diberikan PSMA On-line selama 15 hari bagi mahasiswa yang telat mengisi KRS, petugas PSMA On-line membuat mahasiswa terasa nyaman/aman dalam mengisi KRS dan daftar ulang, dan kemampuan karyawan PSMA On-line menjawab pertanyaan/keluhan mahasiswa mengenai pelayanan PSMA On-line dengan jelas. Atribut tersebut perlu dilakukan perbaikan karena harapan pelanggan tinggi namun kinerja PSMA On-line dianggap rendah.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dari penulisan ilmiah ini adalah pemakai jasa INTERNET LOUNGE UNIVERSITAS GUNADARMA dengan besarnya sampel 50 responden khususnya mahasiswa manajemen-S1 tingkat 3.
3.2 Data / Variabel
Data yang diambil adalah data primer yaitu data yang langsung di dapat dari pemakai.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, penulis menggunakan beberapa metode yaitu:
a. Studi Lapangan
Melakukan penelitian lapangan dengan maksud untuk mendapat data yang sesuai dengan masalah yang hendak di bahas. Dan metode yang digunakan mendapat informasi tersebut sebagai berikut:
1. Survei
Pemberian kuisioner kepada pengguna jasa INTERNET LOUNGE yang berisikan pertanyaan yang mencakup aspek waktu pemakaian, pelayanan dan ketertiban guna melihat respon balik atau kepuasan yang didapat oleh pengguna jasa INTERNET LOUNGE UNIVERSITAS GUNADARMA.
2. Sampel
Besarnya sampel yang diambil guna melihat kepuasan atas pelayanan yang diberikan oleh Internet Lounge Universitas Gunadarma sebanyak 50 responden.
3.4 Alat analisis yang digunakan
Metode alat analisis yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah metode deskriptif,
variable pengukurannya menggunakan skala Likert;
yaitu skala yang memberikan pilihan kepada peneliti untuk mempertimbangkan jawaban terhadap setiap pertanyaan secara terpisah, atau menggabungkan semua jawaban untuk menghasilkan angka keseluruhan untuk dijumlahkan.
” Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala ini mempunyai gradasi positif sampai negative dan setiap jawaban tersebut di beri skor. ( M.M, Istijanto, 88, 2005)”
Serangkaian pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner dimana skala tersebut mempunyai susunan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Besar Bobot dan Kategori Penilaian
Bobot | Kategori |
1 2 3 4 | Sangat tidak setuju Tidak Setuju Setuju Sangat setuju |
Berikut ini penjelasan atas kategori penilaian yang digunakan untuk menilai pelayanan yang diberikan Internet Lounge yakni:
1. Sangat tidak setuju untuk menyatakan sebuah perasaan kecewa yang sangat atas sebuah ketidak setuju an yang didapat.
2. Tidak setuju untuk menyatakan sebuah perasaan kecewa atas ketidak setuju an dalam penilaian.
3. Setuju untuk menyatakan keadaan yang di dapat dari fasilitas tersebut.
4. Sangat setuju untuk menyatakan keadaan sangat setuju atas fasilitas yang telah disediakan.
Menurut Suparanto (2003), penggolongan kategori indicator di hitung berdasarkan nilai yang diperoleh dari kuisioner dengan cara mengalikan besar bobot ( nilai) pada kategori tertentu yang telah ditetapkan dengan jumlah responden yang menjawab masing-masing kategori tersebut.
Berdasarkan jumlah responden 50, maka dapat ditentukan bobot penilaian dengan menggunakan jarak, yang dapat dihitung melalui nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut:
A. % jumlah responden : Jumlah responden X 100%
50
B. Nilai tertinggi : 4 X 50 Responden = 200
C. Nilai terendah : 1 X 50 Responden = 50
D. Jarak : 200 - 50 = 150
E. Interval : Jarak / Jumlah kelas = 150/7 = 21.5
Maka ditentukan pengelompokan sebagai berikut:
Tabel 3.4.2 Kelas Interval dan Penilaian
Interval | Penilaian |
50- 71.5 72- 93.5 94- 115.5 116- 137.5 | Sangat tidak puas Tidak puas Puas Sangat Puas |
PENGEMBANGAN HASIL KUISIONER
1. Waktu Pemakaian
1.1 Pertanyaan mengenai IL tentang waktu 20 menit sudah cukup (pertanyaan variable 1 indikator 1)
Dari data diperoleh 20% menyatakan setuju, 60% menyatakan tidak setuju dan 20% menyatakan sangat tidak setuju. Ini menunjukan bahwa waktu 20 menit sudah cukup didalam IL dikategorikan tidak puas.
Penilaian | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
Bobot nilai | 4 | 3 | 2 | 1 |
|
Frekuensi |
| 10 | 30 | 10 | 50 |
Prosentase |
| 20 | 60 | 20 | 100 |
Nilai |
| 30 | 60 | 10 | 100 |
1.2 Pertanyaan mengenai IL tentang 1 kali pemakaian dalam 1 hari (pertanyaan variable 1 indikator dari data diperoleh 2% menyatakan sangat setuju, 26 % menyatakan setuju, 50% menyatakan tidak setuju dan 22% menyatakan sangat tidak setuju. Ini menunjukan bahwa IL dalam 1 kali pemakaian dalam 1 hari dikategorikan tidak puas.
Penilaian | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
Bobot nilai | 4 | 3 | 2 | 1 |
|
Frekuensi | 1 | 13 | 25 | 11 | 50 |
Prosentase | 2 | 26 | 50 | 22 | 100 |
Nilai | 4 | 39 | 50 | 11 | 104 |
2. Aspek Fasilitas
2.1 Pertanyaan mengenai IL tentang tempat Lounge yang nyaman karena sudah dilengkapi dengan AC dan tempat sampah(pertanyaan variable 2 indikator 1) dari data diperoleh 20% sangat setuju, 70% setuju dan 10% tidak setuju. Ini menunjukan bahwa pertanyaan mengenai IL tentang tempat lounge yang nyaman karena sudah dilengkapi dengan AC dan tempat sampah dikategorikan puas
Penilaian | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
Bobot nilai | 4 | 3 | 2 | 1 |
|
Frekuensi | 10 | 35 | 5 |
| 50 |
Prosentase | 20 | 70 | 10 |
| 100 |
Nilai | 40 | 105 | 10 |
| 155 |
3. Aspek Kapasitas Komputer
3.1 pertanyaan mengenai jumlah computer yang sudah memadai(pertanyaan variable 2 indikator 1) dari data diperoleh 4% menyatakan sangat setuju, 48% menyatakan setuju, 44% menyatakan tidak setuju dan 4% menyatakan sangat tidak setuju. Ini menunjukan bahwa jumlah computer yang sudah memadai dalam IL dikatagorikan puas.
Penilaian | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
Bobot nilai | 4 | 3 | 2 | 1 |
|
Frekuensi | 2 | 24 | 22 | 2 | 50 |
Prosentase | 4 | 48 | 44 | 4 | 100 |
Nilai | 8 | 72 | 44 | 2 | 126 |
4. Aspek Pelayanan
4.1 pertanyaan mengenai pelayanan yang ramah dalam IL (pertanyaan variable 4 indikator 1). Berdasarkan hasil penelitian di peroleh 12% menyatakan sangat setuju, 74% menyatakan setuju, 14% menyatakan tidak setuju. Ini menunjukan bahwa pelayanan yang ramah dalam IL dikategorikan puas.
Penilaian | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
Bobot nilai | 4 | 3 | 2 | 1 |
|
Frekuensi | 6 | 37 | 7 |
| 50 |
Prosentase | 12 | 74 | 14 |
| 100 |
Nilai | 24 | 111 | 14 |
| 149 |
4.2 Pertanyaan mengenai tentang IL dalam menerima saran dan keluhan dengan baik (variable 4 indikator 2) berdasarkan hasil penelitian didapat 8% menyatakan sangat setuju, 78% menyatakan setuju, 14% menyatakan tidak setuju. Ini menunjukan bahwa dalam IL mengenai saran dan keluhan dengan baik dikategorikan puas.
Penilaian | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
Bobot nilai | 4 | 3 | 2 | 1 |
|
Frekuensi | 4 | 39 | 7 |
| 50 |
Prosentase | 8 | 78 | 14 |
| 100 |
Nilai | 16 | 117 | 14 |
| 147 |
4.3 pertanyaan mengenai IL tentang tanggap membantu masalah pengunjung (variable 4 indikator 3). Berdasarkan hasil penelitian didapat 8% menyatakan sangat setuju, 74% menyatakan setuju dan 18% menyatakan tidak setuju. Ini menunjukan mengenai IL tentang tanggap membantu masalah pengunjung dikategorikan puas.
Penilaian | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
Bobot nilai | 4 | 3 | 2 | 1 |
|
Frekuensi | 4 | 37 | 9 |
| 50 |
Prosentase | 8 | 74 | 18 |
| 100 |
Nilai | 16 | 111 | 18 |
| 145 |
5. Aspek Kecepatan Browsing
Pertanyaan mengenai koneksi yang cepat (variable 5 indikator 1) berdasarkan hasil penelitian didapat 8 % menyatakan sangat setuju, 56% menyatakan setuju, 32% menyatakan tidak setuju dan 4% menyatakan sangat tidak setuju. Ini menunjukan bahwa mengenai koneksi yang cepat dikategorikan puas.
Penilaian | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
Bobot nilai | 4 | 3 | 2 | 1 |
|
Frekuensi | 4 | 28 | 16 | 2 | 50 |
Prosentase | 8 | 56 | 32 | 4 | 100 |
Nilai | 16 | 84 | 32 | 2 | 134 |
6. Aspek ketertiban
6.1 pertanyaan mengenai IL dalam antrian yang teratur (variable 6 indikator 1 ) berdasarkan hasil penelitian didapat 14% menyatakan sangat setuju, 66% menyatakan setuju, 20% menyatakan tidak setuju. Ini menunjukan bahwa IL dalam antrian yang teratur dikategorikan puas.
Penilaian | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
Bobot nilai | 4 | 3 | 2 | 1 |
|
Frekuensi | 7 | 33 | 10 |
| 50 |
Prosentase | 14 | 66 | 20 |
| 100 |
Nilai | 28 | 99 | 20 |
| 147 |
6.2 pertanyaan mengenai peraturan prosedur penggunaan internet yang sudah teratur (variable 6 indikator 2) berdasarkan hasil penelitian didapat 8% menunjukan sangat setuju, 74% menyatakan setuju, 9% menyatakan tidak setuju. Ini menunjukan tentang IL dalam peraturan prosedur penggunaan internet yang sudah teratur dikategorikan puas.
Penilaian | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
Bobot nilai | 4 | 3 | 2 | 1 |
|
Frekuensi | 4 | 37 | 9 |
| 50 |
Prosentase | 8 | 74 | 18 |
| 100 |
Nilai | 16 | 111 | 18 |
| 145 |
7. Aspek Keamanan
7.1 pertanyaan mengenai loker penyimpanan tas yang aman (variable 5 indikator 1) berdasarkan hasil penelitian didapat 20% menyatakan sangat setuju, 78% menyatakan setuju dan 2% menyatakan setuju. Ini menunjukan bahwa loker penyimpanan tas yang aman dikategorikan puas.
Penilaian | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
Bobot nilai | 4 | 3 | 2 | 1 |
|
Frekuensi | 10 | 39 | 1 |
| 50 |
Prosentase | 20 | 78 | 2 |
| 100 |
Nilai | 40 | 117 | 2 |
| 159 |
Keterangan:
prosentase terbesar pada kolom sangat setuju dinyatakan sangat puas
prosentase terbesar pada kolom setuju dinyatakan puas
prosentase terbesar pada kolom tidak setuju dinyatakan tidak puas
prosentase terbesar pada kolom sangat tidak setuju dinyatakan sangat tidak puas
Responden terhadap 50 orang yang mengisi kuisioner yang telah disebarkan terhadap 5 kelas manajemen ekonomi angkatan 2006 fakultas ekonomi Universitas Gunadarma Depok.
Kelas | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Setuju | Sangat Tidak setuju | Jumlah |
3EA02 | 13 | 80 | 29 | 10 | 132 |
3EA03 | 7 | 68 | 30 | 5 | 110 |
3EA04 | 10 | 71 | 2 | 7 | 110 |
3EA06 | 14 | 69 | 24 | 3 | 110 |
3EA07 | 69 | 19 |
|
| 88 |
jUMLAH | 113 | 307 | 105 | 25 |
|
HASIL ANALISIS;
Dari hasil penyebaran kuisioner yang telah dibagikan terhadap 5 kelas yaitu; 3EA01,02,03,04,06 dan 07. Didapatkan kesimpulan bahwa pengaruh fasilitas internet lounge terhadap minat berkunjung mahasiswa, prosentase terbesar didapat dari:
1. loker penyimpanan tas yang aman dengan prosentase 20% sangat setuju, 78% setuju dan 2% Tidak setuju.
2. Menerima saran dan keluhan dengan baik, dengan prosentase 8% sangat setuju, 78% setuju dan 14% Tidak setuju.
3. Pelayanan yang ramah, dengan prosentase 12% sangat setuju, 74% setuju dan 14% tidak setuju.
4. Peraturan prosedur penggunaan internet yang sudah teratur dengan prosentase 8% sangat setuju, 74% setuju dan 18% tidak setuju.
5. Tanggap membantu masalah pengunjung dengan prosentase 8% sangat setuju, 74% setuju dan 18% tidak setuju.
6. Tempat lounge yang nyaman karena sudah dilengkapi dengan AC dan tempat sampah dengan prosentase 20% sangat setuju, 70% setuju dan 10% tidak setuju.
7. Antrian yang teratur dengan prosentase 14% sangat setuju, 66% setuju dan 20% tidak setuju.
8. Koneksi internet yang cepat dengan prosentase 8% sangat setuju, 56% setuju dan 32% tidak Setuju.
9. Jumlah computer yang sudah memadai dengan prosentase 4% sangat setuju, 48% setuju, 44% Tidak setuju dan 4% sangat tidak setuju.
10. 1 kali pemakaian untuk 1 hari dengan prosentase 2% sangat setuju, 26% setuju, 50% tidak setuju dan 22% sangat tidak setuju.
11. Waktu 20 menit sudah cukup dengan prosentase 20% setuju, 60% tidak setuju dan 20% sangat tidak setuju.
Hasil data diatas didapat dari koresponden yang terdiri dari 5 kelas yaitu 3EA02,03,04,06 dan 07, tetapi hanya beberapa orang saja yang mengisi Kuisioner kamai dan ini diisi oleh responden yang berkisar umur dari 19 tahun sampai dengan 21 tahun.
KESIMPULAN
Berdasarkan data primer yang kami peroleh, berupa kuisioner yang dibagikan kepada mahasiswa tingkat 3 jurusan Manajemen, Universitas Gunadarma terhadap 5 kelas secara acak dengan sampling sebesar 20% dari total kuisioner untuk setiap kelasnya. Maka kami dapat simpulkan minat mahasiswa untuk mengunjungi Internet Lounge lebih besar dipengaruhi oleh loker penyimpanan tas yang aman. Dapat dilihat hasil pengisian kuisioner yang menunjukan 78% menyatakan setuju, 20% menyatakan sangat setuju dan hanya 2% yang menyatakan tidak setuju.